Projek beras rendah karbon di Indonesia menjadi pelopor produksi beras berkelanjutan
In Java, Indonesia, the transformative Low Carbon Rice project, led by Preferred by Nature and supported by the EU's SWITCH-Asia Grants Programme, is tackling the environmental challenges of rice production.
Di Jawa, Indonesia, Preferred by Nature, dengan dukungan dari program hibah EU’s Switch Asia, memulai sebuah proyek revolusioner yang dikenal sebagai Low Carbon Rice Project atau Proyek Beras Rendah Karbon untuk menghadapi tantangan lingkungan dalam produksi beras.
Ini melibatkan kerjasama antara beberapa lembaga di Indonesia, termasuk Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) dan Perkumpulan Penggilingan dan Pengusaha Beras Indonesia (PERPADI). Tujuan utama proyek ini adalah untuk mengurangi dampak iklim pada produksi beras. Meskipun beras adalah komoditas utama bagi sebagian besar populasi dunia, beras juga merupakan penyumbang besar terhadap pemanasan global.
Emisi dari sektor beras mencapai 2,5% dari semua emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh manusia, setara dengan emisi penerbangan global. Secara khusus, sektor ini menyumbang 12% dari total emisi metana global akibat proses anaerobik dalam budidaya.
Langkah-Langkah untuk Mengatasi Perubahan Iklim
Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi dampak perubahan iklim melalui praktik berkelanjutan dan dialog kebijakan dengan pihak berwenang di Indonesia, serta meningkatkan kapasitas produksi beras yang berkelanjutan
Tantangan yang dihadapi oleh penggilingan padi di Jawa, seperti akses terbatas keuangan, kurangnya pengetahuan tentang produksi beras yang berkelanjutan, dan kesulitan dalam menyeimbangkan biaya produksi dengan harga jual beras yang berkelanjutan, menjadi fokus utama proyek ini. Sebanyak 150 penggilingan padi skala kecil di Jawa Timur dan Jawa Tengah, bersama dengan para petani, komunitas, dan lembaga yang terlibat dalam proyek ini, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan keuangan.
Model pertanian berkelanjutan
Indonesia, sebagai salah satu produsen beras terbesar di dunia, menghadapi dampak perubahan iklim seperti cuaca ekstrem dan degradasi lingkungan akibat penggunaan agrokimia yang berlebihan. Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan kebijakan dan model pertanian berkelanjutan, yang terkait dengan akses pasar dan keuangan, serta komunikasi yang efektif. Kegiatan utama proyek ini meliputi pelatihan untuk penggiling padi tentang produksi berkelanjutan, peningkatan kapasitas, dan bantuan dalam transisi ke penggilingan beras yang berkelanjutan, diikuti dengan fasilitasi akses pasar dan mekanisme keuangan yang lebih luas.
. Diharapkan hasil proyek mencakup penggilingan padi yang lebih efisien, peningkatan produksi beras ramah iklim, serta kontribusi dalam mengurangi pemanasan global.
Proyek Beras Rendah Karbon merupakan pendekatan komprehensif yang menggabungkan kelestarian lingkungan, kelayakan ekonomi, dan tanggung jawab sosial, dengan tujuan menjadikan produksi beras di Indonesia berkelanjutan dan berkontribusi secara global dalam mitigasi perubahan iklim.
Pengurangan Emisi: Mengurangi secara signifikan dampak emisi gas rumah kaca dari proses produksi beras, yang dapat berperan dalam upaya mitigasi perubahan iklim global.
Manfaat Ekonomi dan Sosial: Meningkatkan mata pencaharian bagi penggiling padi skala kecil dan petani padi melalui peningkatan produktivitas dan akses pasar, yang berpotensi untuk meningkatkan stabilitas ekonomi dan kesejahteraan sosial.
Pelestarian Lingkungan: Mempromosikan praktik produksi beras yang berkelanjutan, mengurangi dampak ekologis dari produksi beras, dan memperhatikan kualitas air serta kesehatan ekosistem.